Caption : Lokasi kegiatan tambang ilegal di Kebon Nanas, Sungai Daeng, Mentok |
Lensa-digital.com, Bangka Barat- selain melakukan aktivitas penambangan timah tanpa memiliki izin para penambang illegal yang bekerja di daerah kebun nanas Sungai Daeng Kecamatan Muntok malah menjual nama pegawai PDAM dan anggota Intel Kepolisian sebagai pihak yang mengizinkan mereka bekerja.
Hal tersebut terungkap saat media ini menemui secara langsung Direktur Perumdam Sejiran setason di ruang kerjanya untuk mengetahui kebenaran perkataan dari para penambang yang mengatakan bahwa mereka bisa kerja secara ilegal di lokasi itu karena mendapat ijin dari orang PDAM dan oknum intel Kepolisian rabu pagi, (04/12).
Najamudin dikantornya dengan tegas membantah informasi yang disampaikan oleh penambang bahwa aktivitas penambangan ilegal tersebut mendapat restu dari pegawai PDAM sejiran setason.
" saya sudah menyampaikan dan menanyakan langsung kepada seluruh karyawan yang bekerja di perumdam sejiran setason, tak satupun yang tau adanya penambangan ilegal di daerah kebun nanas itu, karena kami semua sangat tak setuju jika ada tambang yang berpotensi merusak sumber air kami", tegas Najamudin.
Dikatakannya bahwa ia sangat membenci siapapun dan apapun yang berpotensi mengganggu sumber air baku yang ada.
" Sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada pihak kami mengijinkan orang untuk menambang di daerah kebun nanas itu karena pada prinsipnya itu bukan ranah kami, selain itu kami sangat menjaga sumber air baku kami agar kebutuhan air bagi masyarkat mentok ini dapat terpenuhi dan berkwalitas baik", tukasnya.
Direktur Perumdam sejiran setason mengungkapkan usai ia mengetahui ada penambangan ilegal seperti dalam berita sebelumnya, dirinya langsung menghubungi Kasatpol PP dan Pihak Kepolisian untuk menertibkan tambang ilegal tersebut agar tidak mengganggu persediaan air baku bagi masyarakat.
" Begitu saya mengetahui ada penambangan ilegal yang berpotensi mengganggu persediaan air baku bagi masyarakat, saya langsung menghubungi kasat Pol PP dan pihak Kepolisian untuk menertibkan tambang tersebut", tutupnya. (tim/red)
0 Komentar